Once in a lifetime means there is no second chance. So I believe that you and me should grab it while we can.

Senin, 08 Februari 2010

No Sense

It's difficult to say. I think so many events that make me almost crazy. Yeah, dimulai dari fix boundaries of ficiniorhis, fool boy, Try Out Bahasa Indonesia dadakan, and the last razia HP.Do you want to know? Check it out. Tapi yang mau gue ceritain cuma tentang razia HP dadakan yang diadakan di seluruh kelas di SMP Negeri 30, Jakarta (kecuali AOTSIC, soalnya mereka lagi ke Bali). Sebenernya kelas gue (Ficiniorhis) bakal ke Singapore hari itu juga. Tapi karena alasan ujian nasional yang semakin dekat, makanya hari keberangkatan pun di tunda. Berawal dari hari Senin yang mendung, karena semalaman hujan, sehingga lapangan becek, maka hanya diadakan apel pagi. Padahal seharusnya upacara bendera. Pas amanat pembina upacara, seorang guru merangkap menjadi wakil kepala sekolah yang saya kagumi karena cara berpikirnya yang abstrak tapi cerdas, menyinggung mengenai peraturan tidak boleh membawa HP ke sekolah. Setelah itu ada pengumuman tambahan dari 'Voldemort 3', bahwa kita tidak boleh masuk ke kelas, sebelum pemeriksaan selesai. And it was really happening. Semua kelas di razia termasuk kelas gue yang dari dulu walaupun ada razia, gak pernah kena. What the hell! Gimana sama HP gue? Tapi, pas razia gue nyante karena walapun di razia gak ada bisa diliat dari HP gue. Gak bisa internetan (GPRS-nya belum gue aktifin), musiknya standart, fotonya banyak banget (banyakan foto gue), dan sms-nya gak ada yang mutu. Tapi, entah kenapa gue sayang banget sama HP itu. Kegores dikit aja gue takut haha (lebay). Yeah, Nokia 5320 XpressMusic red.

Itu dia HP gue. Dan ternyata yang kebagian untuk ngerazia kelas gue adalah gue paling 'sekseh' di sekolah gue. Katanya kalo dia yang ngerazia semua pasti ketahuan. Bener banget, sampe yang namanya kartu UNO, kaset game, komik, dan lain-lain diambil sama dia. Pas udah selesai di periksa, kita dibolehin masuk kelas. Temen gue langsung pada teriak-teriak sekaligus mengeluarkan sumpah serapah kepada guru 'sekseh' tersebut. The worst thing was dia denger dan balik lagi ke kelas pas gue mau nutup pintu. Dia marah gitu dan ngancem, "HP-nya mau ibu jual." Haha kocak banget gertakannya coba aja kalo dia jual, bakal dilaporin ke LSM, wartawan, dan sebagainya kali. Dan hari itu temen-temen gue gak bisa konsen karena HP-nya harus diambil sama orang tua. Gue rasa itu aja yang mau gue tulis. See you at the next posting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar